Latest post

Kunjungan Perusahaan

Kamis, 01 Januari 2015

1. tujuan perusahaan TATA kontraktor
            Tata adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor yang tujuannya membangun gedung seperti sekolah, mall, masjid, gereja dan sebagainya yang berhubungan dengan bangunan. Tata merupakan sebuah perusaah di Jakarta dengan tingkat paling atas dengan perusahaan-perusahaan kontraktor yang lainnya di Jakarta.
2. cara perusahaan TATA kontraktor mencapai visi misinya
1.      Mengutamakan kerja yang baik
            Jika semua pekerjaan di landaskan dengan ketelitian, kesungguhan, dan semua yang berhubungan dengan kerja dengan baik dan bersungguh-sungguh, maka hasil dari pekerjaan yang di kerjakan tersebut juga akan baik dan juga bisa di katakana sempurna.

2.      Menambah waktu jika terjadi sesuatu hal
            Di dalam perusahaan TATA kontraktor, seseorang di tuntut untuk bekerja secara cepat waktu dan efisien, jika seseorang misalnya telat dalam memulai kerjanya, diharuskan untuk menambah waktu jam kerjanya atau lebih jelasnya seperti waktu lembur.

3. menciptakan suasana kerja yang nyaman
                  Menciptakan suasana kerja yang nyaman sangat berpengaruh bagi kinerja karyawan itu sendiri. Jika suasana kerja di lingkungan tersebut nyaman, maka karyawan juga akan merasa nyaman dan akan berpengaruh juga pada pencapaian visi misi tersebut.

4.      Tidak ada kesenjangan sosial
Di dalam perusahaan TATA kontraktor tidak boleh ada kesenjangan sosial
Antara seorang pemompin perusahaan dengan karyawannya ataupun dengan karyawan lama dan karyawan baru. Semua harus mempunyai hubungan kerja yang baik yang dapat membuat perusahaan lebih maju. Seorang pemimpin perusahaan harus bersikap baik kepada karyawan dan antara karyawan lama dan karyawan baru harus saling membantu, saling bekerja sama demi kemajuan dan kesuksesan perusahaan dan demi mencapai visi dan misi tersebut.

5.      Mempunyai pemimpin yang cerdas dan bertanggung jawab
Di dalam perusahaan TATA kontraktor kami mempunyai pemimpin yang
cerdas yang mampu memimpin perusahaan lebih maju, yang mampu memotivasi karyawan dan pemimpin yang bertanggung jawab penuh atas perusahaan.

6.      Mempunyai karyawan yang mempunyai loyalitas tinggi terhadap perusahaan
Di dalam perusahaan TATA kontraktor kami mempunyai karyawan yang
Setia dan patuh terhadap perusahaan. Karyawan yang saling berbagi ide dan saling belajar demi kemajuan perusahaan, karyawan  yang bekerja dengan sungguh-sungguh  agar mencapai visi dan misi perusahaan.

7.      Karyawan yang berkompeten dalam bidangnya masing-masing
Sangat penting mempunyai karyawan yang berkompeten dalam bidangnya
masing-masing untuk menjalankan pekerjaan yang diberikan pada karyawan sehingga sudah sangat ahli dalam bidangnya masing-masing dan agar pekerjaan nyapun tercapai sesuai visi dan misi perusahaan.

8.      Menjalankan program pelatihan demi meningkatkan kinerja , memperbaiki semangat kerja dan mendongkrak potensi organisasi
Perusahaan TATA kontraktor bertujuan meningkatkan karyawan untuk  dapat memberikan kontribusinya yaitu berupa prestasi kerja yang terbaik terutama pada karyawan yang dalam setiap penggambilan keputusan sangat berpengaruh terhadap perusahaan yang sesuai dengan harapan dan kebutuhan perusahaan yang pada akhirnya memungkinkan perusahaan untuk dapat mencapai tujuan nya. Dan suatu organisasi tidak akan berjalan tanpa adanya sumber daya manusia handal yang menanganinya. Tanpa kemampuan yang baik dari karyawan, tujuan yang ditetapkan perusahaan tidak akan tercapai dengan mulus. Oleh karena itu cara untuk meningkatkan kualitas karyawan, meingkatkan kinerja karyawan, memperbaiki semangat kerja karyawan yaitu dengan memberikan program pelatihan untuk karyawan yang sangat berperan penting demi tercapainya visi dan misi perusahaan.

Visi: Dengan visi menyediakan 20.000 hunian atau tempat tinggal, yang mengutamakan kenyamanan, Go Green dan bertaraf Internasional, dalam bentuk Hotel, Apartemen, Perkantoran, serta perumahan dalam jangka waktu 10 tahun dimulai saat ini.
Misi dimulai dari sekarang, kita membangun 2200 unit Bliss Park Residence yang terdiri dari: Medium Tower A, B & C Iconic Tower (Suite Apartment, Office Tower, Hotel & Mall). Luxury Hotel Untuk mendukung Mega Proyek Apartemen, Hotel dan perkantoran bintang lima plus pertama ini, PT Adhitya Inti Graha menggandeng PT Tata sebagai kontraktor utama, didampingi oleh supplier terbesar di bidangnya seperti Toto, Kenari Djaja dan Granito yang akan menjadikan Bliss Park sebuah Icon terbaru Pulau Batam.

3. tata cara merekrut pegawai di dalam perusahaan TATA kontraktor

            Di dalam perusahaan TATA kontraktor terdapat 2 cara untuk merekrut pegawai:
1.      Bekerja sama dengan level pendidikan di tingkat madya
            TATA kontraktor lebih menekankan merekrut pegawai dari tingkat madya yang telah bekerja sama, karena lebih mudah untuk menambahkan pengetahuan yang telah mereka dapatkan pada mereka masih di tingkat madya.

2.      Dengan merekrut lulusan S1
            Biasanya, TATA kontraktor merekrut tenaga kerja lulusan S1 dengan cara menyiapkan sebuah website yang berguna untuk seseorang melamar pekerjaan ke dalam perusahaan tersebut dan nantinya akan di saring orang seperti apakah yang layak untuk dijadikan pegawai di perusahaan tersebut.

3.      Diadakan nya wawancara
Agar pihak dari TATA kontarktor bias menilai dengan
cara mewawancarai calon karyawan yang akan bekerja diperusahaan TATA kontrakror. Dilihat dari pengalaman bekerjanya, dilihat dari kemampuan dan prestasinya, agar  karyawan tersebut sesuai dengan yang dibutuhkan oleh perusahaan.
                       


4. system ketegasan di dalam perusahaan TATA kontraktor

            Di perusahaan TATA kontraktor memiliki system ketegasan yang serupa dengan system ketegasan perusahaan lain, yaitu: surat pemberitahuan pertama, kedua, di keluarkan, dan sebagainya. Tetapi system ketegasan di suatu proyek sangat tegas sekali, karena menyangkut dengan keselamatan  salah satu contohnya adalah ketika seseorang tidak memakai alat keselamatan di dalam proyek, akan menerima teguran. Setiap minggu biasanya suatu proyek mengadakan breffing morning untuk menjelaskan atau membicarakan semua peraturan keselamatan kerja di dalam proyek tersebut. Di dalam proyek tersebut, juga terdapat HSE yang mempunyai wewenang untuk memberhentikan proyek itu jika dikatakan tidak memenuhi standar keselamatan.setiap orang pasti mempunyai asuransi pekerjaan yang harus sekali dimiliki oleh semua orang yang berada di dalam ruang lingkup proyek.


5. system pencatatan di dalam perusahaan TATA kontraktor

            Di dalam perusahaan TATA kontraktor, dalam system pencatatannya sama dengan semua perusahaan yang lain, seperti keluar masuknya uang atau barang, harus masuk ke dalam pencatatan, tidak boleh ada barang atau uang yang tidak tercatat sedikitpun dalam pencatatan.

            Di setiap projek yang dijalankan, semua orang memiliki keterkaitan satu dengan yang lain, harus selalu bekerja sama, dan selalu berkoordinasi antar sesama. Karena sebuah gedung atau bangunan tidak dapat terbangun jika tidak adanya itu semua.


Sifat Ir Soekarno yang dapat ditiru

Ir. Soekarno adalah bapak proklamator, seorang orator ulung yang bisa membangkitkan semangat nasionalisme rakyat Indonesia. Beliau memiliki gaya kepemimpinan yang sangat populis, bertempramen meledak-ledak, tidak jarang lembut dan menyukai keindahan.
            Gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh Ir. Soekarno berorientasi pada moral dan etika ideologi yang mendasari negara atau partai, sehingga sangat konsisten dan sangat fanatik, cocok diterapkan pada era tersebut.
            Soekarno termasuk sebagai tokoh nasionalis dan anti-kolonialisme yang pertama, baik di dalam negeri maupun untuk lingkup Asia, meliputi negeri-negeri seperti India, Cina, Vietnam, dan lain-lainnya. 


Sifat-Sifat sebagian Ir.soekarno yang bisa di tiru adalah

Pekerja keras

            Ir.Soekarno adalah seorang tokoh yang pekerja keras, tidak mudah menyerah dan selalu berusaha agar selalu dapat tujuan akhir dari usahanya tersebut, walaupun Ir.Soekarno sudah berkali – kali dimasukkan ke penjara oleh pemerintahan belanda, tetapi beliau selalu fokus kepada tujuannya untuk Indonesia dan tidak pantang menyerah sedikitpun. Dan berkat usaha keras dari dirinya dan rekan-rekan seperjuangannya, Indonesia dikatakan sudah merdeka.

Adil

Dalam kehidupan rumah tangganya Soekarno mempunyai tiga orang istri Dan dari ketiga istrinya tersebut ia dikaruniai 8 orang anak. Dapat dikatakan, sangat sulit berbuat adil kepada seluruh istri dan anak-anak yang beliau miliki.

Pantang menyerah

Pancasila yang menjadi dasar dan ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah rumusan Soekarno, itu adalah salah satu upayanya untuk mempersatukan nusantara dari Sabang sampai Marauke. Bukan itu saja Soekarno bahkan berusaha mempersatukan bangsa-bangsa yang berada di Asia, Afrika, dan Amerika Latin dengan menggelar Konferensi Asia Afrika di Bandung pada 1955 dan kemudian berlanjut menjadi Gerakan Non Blok hingga saat ini. Dapat dikatakan soekarno memiliki sifat pantang menyerah, karena selalu berusaha membuat Indonesia merdeka dan juga berusaha mempersatukan bangsa-bangsa.


Konflik dan Negosiasi

Minggu, 30 November 2014

A.  Pengertian Konflik
     Menurut Robbins (2002), konflik adalah suatu proses yang dimulai bila satu pihak merasakan bahwa pihak lain telah mempengaruhi secara negative atau akan segera mempengaruhi secara negative pihak lain.
     
B.  Pandangan Tentang Konflik
Terdapat tiga sudut pandang atau pandangan terhadap konflik yang terjadi dalam organisasi, antara lain:
1.        Pandangan Tradisional
Pandangan tradisional menyatakan bahwa konflik dipandang sebagai sesuatu yang jelek, tidak menguntungkan, dan selalu menimbulkan kerugian dalam organisasi. Oleh karena itu konflik harus dicegah dan dihindari sebisa mungkin dengan mencari akar permasalahannya (Muhyadi dalam Soetopo, 2010).
2.        Pandangan Hubungan Kemanusiaan (Behavioral)
Pandangan ini menyatakan bahwa konflik merupakan peristiwa yang wajar dalam semua kelompok organisasi (Robbins, 2002)
Menurut Soetopo (2010), tanpa diciptakan konflik mesti terjadi dalam organisasi. Atas dasar itu, konflik tidak selamanya merugikan, tetapi juga menguntungkan. Oleh sebab itu, konflik yang terjadi harus dikelola dengan baik.
3.        Pandangan Interaksi
Pandangan ini menganggap bahwa konflik dalam organisasi perlu diciptakan. Konfik bukan hanya suatu kekuatan positif dalam suatu organisasi tetapi juga diperlukan agar kinerja organisasi lebih efektif.
Selain itu, organisasi yang tenang, harmonis, penuh kedamaian, maka kondisinya akan menjadi statis dan tidak inovatif. Akibat selanjutnya adalah organisasi tersebut tidak dapat bersaing untuk maju.

C.  Jenis Dan Penyebab
Ditinjau dari segi fungsinya, ada dua jenis konflik, yaitu:
1.      Konflik Konstruktif
Adalah konflik yang memiliki nilai positif bagi pengembangan organisasi.
2.      Konflik Destruktif
Adalah konflik yang memiliki nilai negative bagi organisasi.
Ditinjau dari segi instansionalnya, konflik terbagi menjadi tiga jenis, antara lain:
1)     Konflik kebutuhan individu dengan peranan dalam organisasi
2)     Konflik peranan dengan peranan
3)     Konflik individu dengan individu lain
Setiap orang memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi, sehingga sering kali berbenturan dengan peranan yang harus dijalankan dalam organisasi atau bahkan berbenturan dengan kebutuhan orang yang laiinya.
Ditinjau dari segi materi yang dikonflikkan, terdapat empat jenis konflik, yaitu:
1.      Konflik Tujuan
Konflik jenis ini terjadi jika ada 2 atau lebih tujuan yang kompetitif atau bahkan kontradiktif.
2.      Konflik Peranan
Peranan adalah konsep yang sangat penting dalam organisasi karena akan membantu memahami perilaku yang diharapkan dari pihak yang menduduki posisi tertentu dalam organisasi (Suprihanto, 2003). Konflik peranan timbul karena manusia memiliki lebih dari satu peranan dan setiap peranan tidak selalu memiliki kepentingan yang sama. Di sisi lain, banyaknya peranan dalam keseluruhan organisasi semakin membuka peluang munculnya konflik ini.
3.      Konflik Nilai
Menurut Milton Rokeach dalam Kreitner (2005), nilai adalah kepercayaan yang bertahan lama di mana model sikap khusus atau sifat-akhir eksistensi secara pribadi atau secara social lebih disukai daripada model sikap yang seballiknya atau yang bertentangan dengan sifat akhir eksistensi.
Konflik nilai muncul karena pada dasarnya nilai yang dimiliki setiap individu dan nilai yang dijunjung tinggi antar-organisasi tidak sama.
4.      Konflik Kebijakan
Dapat terjadi karena adanya ketidaksetujuan individu atau kelompok terhadap kebijakan yang disampaikan oleh pihak tertentu (Soetopo, 2010).
     
D.  Proses Konflik
Menurut Robbins (2008), proses konflik dapat dipahami sebagai sebuah proses yang terdiri atas lima tahapan: potensi pertentangan atau ketidakselarasan, kognisi dan personalisasi, maksud, perilaku, dan akibat.
TAHAP I : POTENSI PERTENTANGAN DAN KETIDAKSELARASAN
Tahap pertama adalah munculnya kondisi yang member peluang terciptanya konflik. Kondisi-kondisi tersebut juga bisa dianggap sebagai sebab atau sumber konflik. Kategori umumnya antara lain :
-          Komunikasi
-          Strukur
-          variabel-variabel pribadi
TAHAP II : KOGNISI DAN PERSONALISASI
Tahap ini penting karena dalam tahap inilah biasanya isu-isu konflik didefinisikan. Pada tahap ini pula para pihak memutuskan konflik itu tentang apa.
Konflik yang dipersepsi adalah kesadaran oleh satu atau lebih pihak akan adanya kondisi-kondisi yang menciptakan peluang munculnya konflik.
Konflik yang dirasakan adalah keterlibatan dalam sebuah konflik yang menciptakan kecemasan, ketegangan, frustasi atau rasa bermusuhan.
TAHAP III : MAKSUD
Maksud adalah keputusan untuk bertindak dengan cara tertentu. Banyak konflik semakin rumit karena salah satu pihak salah dalam memahami maksud pihak lain.
Di sisi lain, biasanya ada perbedaan yang besar antara maksud dan perilaku, sehingga perilaku tidak selalu mencerminkan secara akurat maksud seseorang.
TAHAP IV : PERILAKU
Pada tahap inilah konflik mulai terlihat jelas. Tahap perilaku ini meliputi pernyataan, aksi, dan reaksi yang dibuat oleh pihak-pihak yang berkonflik. Perilaku konflik ini biasanya merupakan upaya untuk menyampaikan maksud dari masing-masing pihak.
TAHAP V : AKIBAT
Jalinan aksi-reaksi antara pihak-pihak yang berkonflik menghasilkan konsekuensi.  Konsekuensi atau akibat ini bisa saja bersifat fungsional atau disfungsional. Dikatakan bersifat fungsional ketika konflik tersebut justru menghasilkan perbaikan kinerja kelompok, sedangkan disfungsional adalah ketika konflik tersebut menjadi penghambat kinerja kelompok.
E.  Negosiasi
Negosiasi menurut Ivancevich (2007) sebuah proses di mana dua pihak ( atau lebih ) yang berbeda pendapat berusaha mencapai kesepakatan.

F.   Strategi  Negosiasi
1.      Negosiasi Menang-Kalah ( Win-Lose )
Pandangan klasik menyatakan bahwa negosiasi terjadi dalam bentuk sebuah permainan yang nilai totalnya adalah nol ( zero sum game ). Artinya apapun yang terjadi dalam negosiasi  pastilah salah satu pihak akan menang, sedangkan pihak yang lainnya kalah, atau biasa dikenal dengan pendekatan distributif (ivancevich,2007).
2.      Negosiasi Menang-Menang ( Win-Win )
Pendekatan yang sama-sama menguntungkan, atau pendekatan integratif , dalam bernegosiasi memberikan cara pandang yang berbeda dalam proses negosiasi. Negosiasi menang-menang adalah pendekatan penjumlahan positif. Situasi –situasi penjumlahan positif adalah pendekatan di mana setiap pihak mendapatkan keuntungan tanpa harus merugikan pihak lain ( Ivancevich, 2007).
Dalam konteks organisasi, negosiasi dapat terjadi antara dua orang ( seperti antara atasan dengan bawahan dalam menentukan tanggal penyelesaian proyek yang dilimpahkan kepada bawahan), dalam satu kelompok ( seperti pada kebanyakan proses pengambilan keputusan dalam kelompok), antarkelompok ( seperti yang terjadi antara departemen pembelian dan penyedia material mengenai harga, kualitas, atau tanggal pengiriman), melalui internet ( Ivancevich, 2007)

G.  Proses Negosiasi
Robbins (2008) menjelaskan tahap-tahap negosiasi sebagai berikut:
1.      Persiapan dan perencanaan :sebelum bernegosiasi perlu mengetahui apa tujuan dari Anda bernegosiasi dan memprediksi rentangan hasil yang mungkin diperoleh dari “paling baik” hingga “paling minimum bisa diterima”.
2.      Penentuan aturan dasar: begitu selesai melakukan perencanaan dan menyusun strategi, selanjutnya mulai menentukan aturan-aturan dan prosedur dasar dengan pihak lain untuk negosiasi itu sendiri. Siapa yang akan melakukan perundingan? Di mana perundingan akan dilangsungkan? Kendala waktu apa, jika ada , yang mungkin akan muncul? Pada persoalan-persoalan apa saja negosiasi dibatasi? Adakah prosedur khusus yang harus diikuti jika menemui jalan buntu? Dalam fase ini, para pihak juga akan bertukar proposal  atau tuntutan awal mereka.
3.      Klarifikasi dan justifikasi: ketika posisis awal sudah saling dipertukarkan, baik pihak pertama maupun kedua akan memaparkan, menguatkan, mengklarifikasi, mempertahankan, dan menjustifikasi tuntutan awal.
4.      Penutupan dan implementasi : tahap akhir dalam negosiasi adalah memformalkan kesepakatan yang telah dibuat serta menyusun prosedur yang diperlukan untuk implementasi dan pengawasan pelaksanaan.

H.  Negosiasi Menggunakan Pihak Ketiga
Pihak ketiga dilibatkan saat pihak-pihak yang bernegosiasi mengalami jalan buntu,adakalanya pihak ketiga sengaja dilibatkan sejak awal proses negosiasi. Dalam keadaan apapun, negosiasi yang melibatkan pihak ketiga semakin banyak digunakan.
     Ivancevich( 2007: 63) salah satu tipologi menyebutkan setidaknya terdapat empat macam intervensi pihak ketiga yang mendasar:
1.      Mediasi adalah situasi di mana pihak ketiga yang netral menggunakan penalaran, pemberian usulan, dan persuasi dalam kapasitasnya sebagai fasilitator. Para mediator ini memfasilitasi penyelesaian masalah dengan mempengaruhi bagaimana pihak-pihak yang terlibat dalam negosiasi berinteraksi. Para mediator tidak memiliki otoritas yang mengikat, pihak-pihak yang terlibat bebas mengacuhkan usaha mediasi ataupun rekomendasi  yang dibuat oleh pihak ketiga
2.      Arbitrase adalah situasi di mana pihak ketiga memiliki wewenang memaksa terjadinya kesepakatan. Robbins ( 2008 ) kelebihan arbitrase dibanding mediasi adalah bahwa arbitrase selalu menghasilkan penyelesaian.
3.      Konsiliasi  adalah seseorang yang dipercaya oleh kedua pihak dan bertugas menjembatani proses komunikasi pihak-pihak yang bersitegang. Seorang konsiliator tidak memiliki kekuasaan formal untuk mempengaruhi hasil akhir negosiasi seperti seorang mediator.
4.      Konsultasi adalah situasi di mana pihak ketiga, yang terlatih dalam isu konflik dan memiliki keterampilan penyelesaian konflik, berupaya memfasilitasi pemecahan permasalahan dengan lebih memusatkan hubungan antarpihak ketimbang isu-isu yang substantif.

I. Strategi Manajemen Konflik
Strategi manjemen konflik diterapkan untuk menjadikan konflik dan pemecahannya sebagai pendinamisasi dan pengoptimalan pencapaian tujuan organisasi. Gordon , Miftah  ( dalam Sopiah, 2008) mengemukakan secara umum bahwa strategi manajemen konflik adalah sebagai berikut:
1.      Strategi Menang-Kalah
Strategi ini ada kalanya pihak tertentu menggunakan wewenang atau kekuasaan untuk memenangkan/menekan pihak lain.
2.      Strategi Kalah-Kalah
Strategi ini dapat berupa kompromi, di mana kedua belah pihak berkorban untuk kepentingan bersama.
3.      Strategi Menang-Menang
Konflik dipecahkan melalui metode problem solving. Metode ini dianggap paling baik karena tidak ada pihak yang dirugikan. Scmuck (1976) menunjukkan bahwa: (1) Metode pemecahan masalah mempunyai hubungan positif dengan manajemen konflik yang efektif, (2) pemecahan masalah banyak dipergunakan oleh pihak-pihak yang memiliki kekuasaan tetapi lebih suka bekerja sama.


Perilaku Kelompok dan Team Kerja Pengambilan Keputusan dalam Organisasi


            Kelompok adalah suatu kolektif yang terdiri atas berbagai organisme dimana eksistensi semua anggota sangat penting untuk memuaskan berbagai kebutuhan individu. Artinya, kelompok merupakan suatu alat untuk mendapatkan berbagai kebutuhan individu. Individu menjadi milik kelompok karena mereka mendapatkan berbagai kepuasan ssebaik mungkin melalui organisasi yang tidak dengan mudah mereka dapatkan melalui cara.

            Alasan Seseorang Tergabung Dalam Suatu Kelompok:

1.  Faktor Keamanan
            Individu yang berada di dalam kelompok bisa mengurangi rasa tidak aman karena sendirian. Merasa lebih kuat, lebih percaya diri, dan lebih tahan terhadap ancaman.

2.   Faktor Status
            Bergabung ke dalam kelompok yang dipandang penting, memberikan pengakuan dan status bagi para anggotanya.

3.    Faktor harga diri
            Memiliki harga diri karena menjadi bagian kelompok dan kejelasan status mereka bagi kelompok lain.

4.    Faktor Afiliasi
            Kelompok bisa memenuhi kebutuhan social anggotanya.

5.  Faktor Kekuasaan
            Kekuasaan dan kekuatan bisa diraih dengan berada di dalam kelompok yang sulit diperoleh jika sendirian.

6.   Faktor Pencapaian Sasaran
            Untuk mencapai sasaran dan menyelesaikan tugas dibutuhkan lebih dari satu atau dua orang. Ada kebutuhan mengumpulkan bakat, pengetahuan, atau kekuasaan untuk menyelesaikan pekerjaan.

7.   Tuntutan Pekerjaan atau Tugas
            Dimana seseorang tergabung dalam suatu kelompok merupakan tuntutan dari pekerjaan yang dimilikinya khususnya dalam mempermudah pencapaian tujuan
   






Fungsi Kelompok

            Dalam sebuah organisasi, suatu kelompok memiliki fungsi tertentu, diantaranya fungsi kelompok menurut Edgar Schein antara lain :

1.    Kelompok menjadi alat untuk melakukan tugas-tugas yang kompleks, dan tugas-tugas yang memerlukan saling ketergantungan antara dua orang atau lebih yang sukar dilakukan secara individu.
2.    Kelompok menjadi alat untuk memunculkan ide-ide baru atau alat untuk menyelesaikan tugas secara kreatif.
3.    Kelompok dapat menjadi alat koordinasi atau penghubung antara beberapa departemen yang bekerja di dalam kondisi saling saling ketergantungan.
4.    Kelompok dapat merupakan suatu mekanisme pemecahan masalah yang membutuhkan pemrosesan berbagai informasi dan interaksi diantara anggota yang memiliki informasi berbeda.
5.    Kelompok dapat digunakan untuk membantu pelaksanaan keputusan yang kompleks.
6.    Kelompok dapat digunakan sebagai alat sosialisasi pekerjaan dan pelatihan.

 Tahap Perkembangan Kelompok
            Kelompok merupakan sesuatu yang dinamis. Kemunculan suatu kelompok merupakan suatu proses yang di dalamnya terdiri dari tahapan-tahapan tertentu, diantaranya :

1.    Tahap Pembentukan ( Forming )
            Pada tahap ini dicirikan oleh banyak ketidakpastian mengenai maksud, struktur, dan kepemimpinan kelompok. Para anggota melakukan uji coba untuk menemukan tipe-tipe perilaku apakah yang dapat diterima baik. Tahap ini selesai ketika para anggota telah mulai berfikir tentang diri mereka sendiri sebagai bagian dari kelompok.

2.    Tahap Keributan ( Storming )
            Tahap keribuatan adalah tahap komplik di dalam kelompok ( intragrup ). Para anggota menerima baik eksistensi kelompok, tetapi melawan batasan-batasan yang diterapkan oleh kelompok-kelompok individualitas.

3.   Tahap penormaan ( Norming )
            Tahap penormaan adalah tahap di mana berkembang hubungan yang akrab dan kelompok menunjukan sifat kohesif (saling tarik). Sudah ada rasa memiliki identitas kelompok dan persahabatan yang kuat. Tahap ini selesai jika telah terbentuk struktur kelompok yang kokoh dan menyesuaikan harapan bersama atas apa yang disebut sebagai perilaku anggota yang benar.

4.   Tahap Pelaksanaan ( Performing )
            Tahap pelaksanaan adalah tahap berfungsinya struktur dan diterima baik. Energy kelompok telah bergeser dari mencoba mengerti dan memahami satu dengan yang lain menjadi pelaksana tugas yang ada.



5.   Tahap Peristirahatan ( Adjourning )
            Tahap peristirahatan adalah tahap terakhir dalam pengembangan kelompok pada kelompok sementara, dicirikan oleh perhatian kepenyelesaian aktivitas bukannya ke kinerja petugas.


 
Support : Copyright © 2011. my world - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template Modified by Adhikananda
Proudly powered by Seo Service Is Srilanka